SURAT TERBUKA BAGI YANG MASIH SULIT MELEPASKAN

SURAT TERBUKA BAGI YANG MASIH SULIT MELEPASKAN
Ada masa di mana hati menjerit bersebab luka cinta. Bukan, bukan cinta yang melukai. Tapi diri sendiri lah yang keliru menempatkan cinta.
Herannya, tak jarang pula luka-luka itu masih saja mengalirkan kesetiaan. Bahkan tak lelah membasuhnya dengan harapan-harapan baik akan terjaganya cinta tersebut.

Melelahkan.
Di satu sisi, kita tak tahu pemenang hati kita apakah senada merasa demikian? Sedang kadang tergambar bahwa kita bukanlah satu-satunya pilihan, lalu mengapa masih memuja dan memelihara harapan?
Melepaskan memang tak mudah. Apalagi membiarkan hati berkali-kali berguyur air mata. Tapi melepaskan tak sekedar kehilangan. Darinya ada bukti keimanan bahwa benar, semua tak ada yang abadi. Ada sesejati Pemilik, ada sebijak Pengatur, dan ada seindah Penjawab atas gegundah jiwa.
“Dan apabila kamu meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.”
Kira-kira begitu sabda Tauladan kita.
Berikut beberapa langkah melepaskan:
1. NIATKAN KARENA ALLAH
Jika bukan karena Allah, tentu melepaskan sangat berat. Siapa yang menjamin rasa dalam dada itu hilang sedang bayang kenangan kerap menari menggoda pikiran? Siapa yang menghendaki terobatinya gores luka sedang perihnya sakit berkali-kali merusak hari? Siapa yang mengkaruniai ketenteraman batin hingga melepaskan menjadi pilihan utama?
Niatkan karena-Nya. Ia semaha paham yang terbaik untuk kita.
2. BUANG SEMUA TENTANGNYA
Kontak, foto, rekaman, segala yang berhubungan, silakan dihapus. Mungkin terbilang berlebihan. Tapi kita tak tahu bagaimana kenangan menggoda kita.
Dan yang perlu diingat dari point ini adalah, ia bermanfaat ketika kadar perasaan kita terlampau dalam. Ya, ketika kita benar-benar tenggelam di dasar cinta yang salah. Ketika kita memang menyimpan rapih segala yang bersangkutan dengannya. Dari foto semasa kecil, sampai semua akun sosmednya kita stalk satu per satu.
Namun jika tidak sebagaimana itu, maka lanjut ke point berikutnya.
3. WARNAI HARI-HARIMU 
“Sesungguhnya amalan-amalan baik itu menghapus amalan-amalan buruk.”
Kira-kira begitu pesan yang disampaikan dalam Al Quran. Mewarnai hari-hari dengan kegiatan positif akan membantu kita melupakan hati yang sakit tanpa harus memaksa, membantu kita melepaskan hati yang salah tanpa berlama-lama dalam penyesalan. Senantiasalah berlaku baik pada sekitar, bahkan perlu lebih giat dari sebelumnya.
Mulai perdalam passion, mulai kembali merancang masa depan, mulai lagi susun target-target sukses. Pelajari yang belum kita pahami baik. Tekuni yang sudah sempat kita pelajari. Tebarkan manfaat sebanyak-banyaknya.
Mulai menggabungkan diri ‘tuk berkontribusi. Jangan biarkan celah sedikit saja mengingatkanmu akan kenangan-kenangan masa lalu. Jangan biarkan harimu kosong. Teruslah beramal baik, sungguh Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang Muhsinin.
4. SELAMAT BERBAHAGIA 
Syukuri kondisi saat ini. Bagaimanapun masa lalu kelam dengan kesalahan-kesalahannya, jangan biarkan ia memalung kebahagiaan kita. Seburuk apa masa lalu seseorang, ia berhak bahagia di masa depannya.
Hati yang baik, adalah yang berkeinginan kuat tuk kerap memperbaikinya. Allah mencintai orang-orang yang meminta ampunan lagi tak mengulang kealpaannya. Suasana baru, kawan baru, fasilitas baru, semua yang hadir kini adalah hadiah Allah atas juang meninggalkan sesuatu karena-Nya.
Lihatlah, bukankah banyak cinta berdatangan dan itu lebih sempurna? Bukankah banyak mimpi yang bercapaian dan itu lebih bersinar? Bukankah singgah bersama kita, orang-orang yang lebih tulus menyayangi?
Berbahagialah. Sebab hati kini jauh lebih tegar dari sebelumnya.
Semoga bermanfaat, salam santun. :)
Source : ibnatuabizahra
Latest
Previous
Next Post »