Apa di
masuk Pesantren?
Nanti hidupku seperti apa?
Ah.. pasti
kotor
Anggapan seperti itu sudah banyak di lontarkan anak jaman
sekarang. Mereka tidak tau menahu tentang kehidupan di Pesantren, tetapi sudah
menilai secara sepihak tentang pondok Pesantren. Banyak anak yang mendengar
kata Pesantren saja sudah takut. Mereka menggangap bahwa hidup di Pesantren
membuatnya menjadi kolot dan ketinggalan
jaman. Bahkan banyak juga yang beranggapan bahwa masuk Pesantren
akan membuat kita cupu dan kuper.
Padahal anggapan seperti itu tidaklah benar. Dan di bawah ini adalah beberapa
hal yang hanya akan di rasakan oleh seseorang yang sedang nyatri di Pesantren.
1. Hidup
di Pesantren akan membuat kita lebih mandiri
Mereka yang memilih tinggal di Pesantren pasti sudah merasakan
bagaimana nikmatnya menjadi seorang santri. Karena disana mereka akan belajar
hidup lebih mandiri. Seorang santri akan jauh dari orang tua dan keluarga.
Mereka hanya tinggal bersama teman sesama santri. Mereka juga akan di bina oleh
ustadz ataupun ustadzah. Dalam kesehariannya mereka akan melakukan apapun
sendiri. Bahkan mereka di tuntut untuk mengatur keuanggannya sendiri. Hal
tersebut akan memberikan pelajaran kepada mereka bahwa kita tidak boleh terlalu
bergantung kepada orang lain. Awalnya mereka pasti merasa kesulitan untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang baru mereka tempati. Tetapi lama-kelamaan
mereka akan menikmatinya . Dan hal tersebut tidak akan membebani kehidupan
mereka lagi. Pembelajaran di Pesantren tidaklah sama dengan di rumah. Di
Pesantren, kita harus bisa melakukan hal yang mungkin belum pernah kita lakukan
sebelumnya. Seperti mencuci baju sendiri, bersih-bersih kamar asrama ataupun
piket membersihkan kamar mandi. Selain itu, di Pesantren kita juga wajib
menjaga diri kita sendiri apalagi dalam segi kesehatan . Karena hidup di dalam
Pesantren kita tidak bisa di awasi oleh orang tua secara langsung.
2. Lebih
menghargai waktu
Peraturan yang ada di Pesantren wajib di taati oleh santri.
Diantaranya adalah peraturan shalat berjamaah, mengaji, ataupun peraturan batas
waktu masuk dan keluar pondok Pesantren. Hal tersebut akan membuat santri lebih
menghargai waktu. Mereka akan mengatur waktunya sendiri. Para santri tidak akan
menghabiskan waktunya begitu saja karena mereka biasanya memliki segudang
aktivitas yang harus di lakukan. Baik dalam Pesantren itu sendiri maupun yang
ada dalam sekolah mereka. Untuk keluar pondok pun santri biasanya harus
mendapatkan izin terlebih dahulu agar diperolehkan keluar. Dan mereka harus
segera kembali ke Pesantren sebelum batas waktu keluar berakhir atau mereka
tidak akan di perbolehkan masuk ke dalam asrama. Dari hal tersebut bisa
mengajarkan seorang santri agar lebih disiplin waktu. Kalau dirumah, mereka
bisa melakukan hal sesuka hatinya. Tetapi tidak dengan Pesantren, mereka harus
bisa mengikuti peraturan yang ada di dalamnya.
3. Lebih
menyadari bahwa kadang hidup tak seindah yang di bayangkan
Kehidupan di Pesantren tidak melulu menyenangkan. Mereka kadang
juga merasakan yang namanya galau dan resah. Mereka tak sering juga merasa
tidak kuat dengan keadaan di dalam Pesantren. Tetapi mereka tetap bertahan dan
terus menjalaninya dengan kesabaran agar tidak menyesal dikemudian hari. Itu
membuat jiwa seorang santri kuat dan tahan banting. Mereka sering kali rindu
dengan orang tua beserta keluarganya. Tetapi tidak setiap saat seorang santri
bisa bertemu dengan keluarganya. Mereka harus menunggu di jengguk atau saat
liburan saja baru bisa melepas rindu. Dengan ini mereka akan lebih menghargai
keberadaan orang-orang yang mereka sayangi. Mereka harus berjuang menjalaninya
agar mendapatkan hal yang lebih baik lagi. Di dalam Pesantren tak jarang juga
mereka harus berbagi dengan teman sesama santri, berbagi tempat tidur, atau
berbagi makanan. Mereka biasanya juga harus rela antri bergantian ketika ingin
mengunakan kamar mandi. Tapi dari situlah kebersamaan akan terjalin semakin
erat. Mereka akan menjadi keluarga baru untuk yang lainnya. Banyak hal-hal yang
akan membuat mereka rindu ketika pulang kerumah.
4.
Memiliki lebih banyak teman
Seseorang yang memilih untuk tinggal di dalam Pesantren pasti
akan rela meninggalkan keluarganya. Tetapi jangan berkecil hati karena mereka
akan memiliki lebih banyak teman. Mereka akan mendapatkan pengalaman baru saat
kenal dengan sesama santri lainnya. Apalagi biasanya banyak santri yang datang
dari berbagai daerah lain. Itu akan memberikan mereka pengalaman yang baru lagi
dan kehidupan di Pesantren menjadi semakin beragam. Dari sanalah mereka dapat
lebih memahami tentang karakter dari berbagai macam latar belakang. Mereka juga
bisa belajar tentang bahasa daerah dan adat dari teman sejawatnya. Akan ada
banyak hal yang akan terjadi di dalam Pesantren. Ketika seorang santri mendapat
kesulitan, teman mereka tak akan segan untuk membantu. Misalnya ada santri yang
sedang sakit dan harus dibawa kerumah sakit, santri lain akan segera membantu
dan akan menjaganya secara bergantian. Karena kehidupan di dalam Pesantren akan
menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi. Di dalam Pesantren semuanya adalah
keluarga sehingga ketika ada yang sedang membutuhkan maka santri lain akan siap
membantunya.
5.
Menjadikan pribadi lebih baik
Pesantren bukanlah perusahaan jasa dimana apabila kita masuk
didalamnya dijamin membuat kita menjadi hebat. Tetapi Pesantren adalah tempat
dimana kita bisa berlomba-lomba menimbah ilmu agama, sehingga hidup kita jauh
lebih baik. Jadi, dari Pesantrenlah kita bisa belajar lebih banyak hal lagi.
Disana, selain seorang santri wajib mempelajari ilmu dunia misalnya sains dan
lain sebagainya. Di Pesantren juga di ajarkan untuk mempelajari ilmu akhirat.
Menjadikan kita tidak hanya baik dimata manusia akan tetapi juga baik dimata
Allah. Seorang santri akan di gembleng dengan pendidikan agama. Menjadikan
mereka mendapatkan pondasi agama yang kuat. Setelah meninggalkan Pesantren,
mereka tidak akan menyesal pernah hidup di dalam tempat yang sering di sebut penjara suci itu.
Jadi jangan takut untuk menjadi seorang santri.
Ayo nyantri !
Sumber : Hipwee
Author Info:
Kii Amaliah
Deskripsi:
Seorang mahasiswi biasa-biasa saja yang sedang belajar Sastra Inggris di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

EmoticonEmoticon