Tanda Hati Yang Keras



Hati yg keras memiliki tanda-tanda yg bisa dikenali, di antaranya:
.
1.Malas Melakukan Kataatan & Amal Kebaikan
.
Terutama malas untuk menjalankan ibadah, bahkan mungkin meremehkan, melakukan shalat asal-asalan tanpa ada kekhusyukan & kesungguhan, merasa berat & enggan, merasa berat pula menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Allah telah menyifati kaum munafiqin.
(Qs. At-Taubah : 54)
.
2. Tidak Tersentuh oleh Ayat Al-Qur'an & Petuah
.
Ketika disampaikan ayat-ayat yg berkenaan dg janji & ancaman Allah, maka tidak terpengaruh sama sekali, tidak mau khusyu' atau tunduk, & juga lalai dari membaca al-Qur'an serta mendengarkannya, bahkan enggan & berpaling darinya. (Qs. Qaaf : 45)
.
3. Tidak Tersentuh dg Ayat Kauniyah
.
Tidak tergerak dg adanya peristiwa-peristiwa yg dapat memberikan pelajaran, seperti kematian, sakit, bencana dsb. Dia memandang kematian atau orang yg sedang diusung ke kubur sebagai sesuatu yg tidak ada apa-apanya, padahal cukuplah kematian itu sebagai nasihat.
(Qs. At-Taubah :126)
.
4. Berlebihan Mencintai Dunia & Melupakan Akhirat
.
Himmah & segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata. Segala sesuatu ditimbang dari sisi dunia & materi. Cinta, benci & hubungan dg sesama manusia hanya untuk urusan dunia saja. Ujungnya, jadilah dia seorg yg dengki, egois & individualis, bakhil & tamak terhadap dunia.
.
5. Kurang Mengagungkan Allah.
.
Sehingga hilang rasa cemburu dlm hati, kekuatan iman melemah, tidak marah ketika larangan Allah dilanggar, serta tidak mengingkari kemungkaran. Tidak mengenal yg ma'ruf serta tdk peduli terhadap segala kemaksiatan & dosa.
.
6. Kegersangan Hati
.
Kesempitan dada, mengalami kegoncangan, tidak pernah merasakan ketenangan &
kedamaian sama sekali. Hatinya gersang terus-menerus & selalu gundah terhadap segala sesuatu.
.
7. Kemaksiatan Berantai
.
Termasuk fenomena kerasnya hati adalah lahirnya kemaksiatan baru akibat dari kemaksiatan yg telah dilakukan sebelumnya, sehingga menjadi sebuah lingkaran setan yg sangat sulit bagi seseorang untuk melepaskan diri.
.
Sumber : Kutaib "Limadza Taqsu Qulubuna" Al-Qism al-Ilmi Darul Wathan
.
Semoga Bermanfaat.
@ifitrianty | @mozaik_islam
Previous
Next Post »